Rabu, 05 Desember 2018

Fisiologi Respirasi


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Respirasi adalah pertukaran gas, yaitu oksigen (O²) yang dibutuhkan tubuh untuk metabolisme sel  dan karbondioksida (CO²) yang dihasilkan dari metabolisme tersebut dikeluarkan dari tubuh melalui paru.


1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas menghasilkan rumusan masalah sebagai berikut:

         1.   Apa yang dimaksud respirasi?

         2.   Bagaimana organ pada sistem respirasi?

         3.   Bagaiman struktur organ pernafasan?

         4.   Bagaimana terjadinya proses pernafasan?

         5.   Apa penyakit atau kelainan pada sistem pernafasan?



1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, makalah ini bertujuan agar pembaca mengetahui tentang struktur dan fungsi serta kelainan pada sistem pernafasan pada manusia.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Respirasi

Respirasi atau pernapasan merupakan pertukaran Oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2) antara sel-sel tubuh serta lingkungan. Semua sel mengambil Oksigen yang akan digunakan dalam bereaksi dengan senyawa-senyawa sederhana dalam mitokondria sel untuk menghasilkan senyawa-senyawa kaya energi, air dan karbondioksida. Jadi, pernapasan juga dapat di artikan sebagai proses untuk menghasilkan energi.
Pernapasan dibagi menjadi 2 macam, yaitu:


1. Pernapasan Eksternal (luar) yaitu proses bernapas atau pengambilan Oksigen dan pengeluaran Karbondioksida serta uap air antara organisme dan lingkungannya.


2. Pernapasan Internal (dalam) atau respirasi sel terjadi di dalam sel yaitu sitoplasma dan mitokondria.


Sistem pernapasan terdiri atas saluran atau organ yang berhubungan dengan pernapasan. Oksigen dari udara diambil dan dimasukan ke darah, kemudian di angkut ke jaringan. Karbondioksida (CO2) di angkut oleh darah dari jaringan tubuh ke paru-paru dan dinapaskan ke luar udara.


B. Organ-Organ Sistem Pernafasan Manusia
Organ-organ pernafasan manusia terdiri dari : 
1.      Hidung
2.      Faring
3.      Laring
4.      Trakea
5.      Bronkus
6.      Bronkiolus
7.      Alveolus
8.      Paru-paru

 


*    Hidung

Organ hidung berfungsi sebagai alat pernapasan dan salah satu panca indera manusia yaitu indra pembau. Hidung terdiri atas beberapa bagian yaitu lubang hidung, rongga hidung dan ujung rongga hidung. Di dalam rongga hidung banyak terdapat rambut, kapiler darah. Kondisi di dalam rongga hidung juga selalu lembab dikarenakan adanya lendir yang dihasilkan oleh selaput mukosa.

Di dalam rongga hidung, udara yang dihirup dan masuk akan disaring terlebih dahulu oleh rambut – rambut kecil atau silia dan selaput lender, hal ini dilakukan untuk mencegah masuknya debu, kotoran akan menempel di rambut hidung, mengatur suhu udara pernapasan, serta mengidentifikasi adanya bau. Pada pangkal rongga mulut yang berhubungan dengan rongga hidung terdapat suatu katup yang disebut dengan anak tekak. Fungsi anak tekak ini adalah ketika kita akan menelan makanan katup akan naik dan menutup rongga hidung sehingga mencegah masuk nya makanan ke hidung.



*      Faring



Faring (tekak) merupakan persimpangan antara kerongkongan dan tenggorokan. Terdapat katup yang disebut epiglotis (anak tekak) berfungsi sebagai pengatur jalan masuk ke kerongkongan dan tenggorokan.



*    Laring

Laring adalah pangkal tenggorokan, terdiri atas kepingan tulang rawan membentuk jakun dan terdapat celah menuju batang tenggorok (trakea) disebut glotis, di dalamnya terdapat pita suara dan beberapa otot yang mengatur ketegangan pita suara sehingga timbul bunyi. Berfungsi untuk menyalurkan udara dari faring ke trakea.

*    Trakea


Berupa pipa yang dindingnya terdiri atas 3 lapisan, yaitu lapisan luar terdiri atas jaringan ikat, lapisan tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan, dan lapisan dalam terdiri atas jaringan epitelium besilia. Terletak di leher bagian depan kerongkongan.

                     
*      Bronkus



Bronkus merupakan salah satu organ pernapasan pada manusia berupa cabang batang tenggorokan yang jumlahnya sepasang, salah satu cabang menuju ke paru – paru kanan dan dan cabang yang satunya menuju ke paru – paru kiri. Bagian yang bercabang ini disebut bifurkase. Struktur pembentuk bronkus serupa dengan trakea dan dilapisi oleh jenis sel yang sama juga. Bronkus sebelah kiri lebih panjang dan lebih sempit selain itu kedudukannya lebih mendatar daripada Bronkus sebelah kanan. Hal ini ternyata menjadi salah satu faktor penyebab mengapa paru – paru sebelah kanan cenderung lebih mudah terserang penyakit dari pada paru – paru sebelah kiri. Di ujungnya Bronkus bercabang lagi menjadi Bronkiolus.

*      Bronkiolus

Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus, dinding pada bronkiolus lebih tipis selain itu salurannya juga lebih kecil jika dibandingkan dengan bronkus. Pada Bronkiolus semakin kecil salurannya, semakin berkurang tulang rawannya dan akhirnya hanya tinggal dinding fibrosa dengan lapisan silia. Pada tiap ujungnya Bronkiolus terbagi lagi menjadi seberkas kantung – kantung kecil mirip buah anggur yang disebut alveolus.


*      Alveolus


Berupa saluran udara buntu membentuk gelembung-gelembung udara, dindingnya tipis setebal selapis sel, lembab dan berlekatan dengan kapiler darah.
Alveolus berfungsi sebagai permukaan respirasi, luas total mencapai 100 m2 (50 x luas permukaan tubuh) cukup untuk melakukan pertukaran gas ke seluruh tubuh.

 
*    Paru-paru

Paru – paru merupakan alat pernapasan paling utama sekaligus salah satu organ terpenting bagi manusia. Letak paru – paru ada di dalam rongga dada. Lebih tepatnya di sebelah kanan dan kiri dan ditengahnya dipisahkan oleh jantung. Jaringan pada paru – paru mempunyai sifat elastis dan berpori seperti spon. Paru – paru terbagi menjadi beberapa belahan atau lobus.
Paru – paru sebelah kanan memiliki tiga belahan atau lobus sedangkan paru – paru kiri terbagi menjadi dua, setiap belahan atau lobus tersusun atas lobula. Terdapat juga selaput atau membran serosa rangkap dua atau disebut pleura yang bertugas melapisi paru – paru.

C. Struktur Organ Pernafasan
Sistem respirasi terdiri dari:
1.      Saluran nafas bagian atas
2.      Saluran nafas bagian bawah
3.      Alveoli
4.      Sirkulasi paru
5.      Pulmo (Paru)
6.      Rongga pleura
7.      Rongga dan dinding dada


Saluran Nafas Bagian Atas

a.       Rongga hidung

Udara yang dihirup melalui hidung akan mengalami tiga hal:

o   Dihangatkan

o   Disaring

o   dan dilembabkan

Yang merupakan fungsi utama dari selaput lender respirasi (terdiri dari: Pseudostrafied ciliated columnar epithelium yang berfungsi menggerakkan partikel-partikel halus ke arah faring sedangkan partikel yang besar akan disaring oleh bulu hidung, sel goblet dan kelenjar serous yang berfungsi melembabkan udara yang masuk, pembuluh darah yang berfungsi menghangatkan udara). ketiga hal tersebut dibantu dengan concha. kemudian udara akan diteruskan ke

b.      Nasofaring (terdapat pharyngel tonsil dan Tuba eustachius)

c.       Orofaring (merupakan pertemuan rongga mulut dengan faring terdapat pangkal lidah)

d.      Laringofaring (terjadi persilangan antara aliran udara dan aliran makanan).

Saluran Nafas Bagian Bawah

a.       Laring

b.      Trakea

c.       Bronkus

Alveoli

Sebuah alveolus terdiri dari 3 sel utama yaitu :

  • Skuamosa alveolar (tipe I) yang merupakan sel-sel pembentuk struktur alveolar
  • Sel Alveolar besar (tipe II) yang bertugas untuk mensekresikan surfaktan untuk membantu mengurangi tegangan pada permukaan air serta membantu proses pemisahan membran sehingga mempermudah proses pertukaran gas. Sel alveolar besar ini juga dapat membantu memperbaiki kerusakan yang terjadi pada endotelium dari alveolus.
  • Sel-sel epitel skuamosa yang bertindak sebagai pembentuk kapiler yang nantinya kapiler tersebut akan berfungsi dalam difusi gas. Adapun pembentukan kapiler tersebut mencakup 70% dari daerah tersebut.
 
Sirkulasi Paru
Bagian dari sistem kardiovaskular yang membawa darah yang miskin oksigen dari jantung dan membawanya ke paru-paru. Darah miskin oksigen kembali ke jantung dari tubuh dan meninggalkan ventrikel kanan melalui arteri paru, yang membawa darah ke setiap paru-paru. Setelah di paru-paru, sel-sel darah merah melepaskan karbon dioksida dan mengambil oksigen ketika Anda bernapas. Darah kaya oksigen kemudian meninggalkan paru-paru melalui pembuluh darah paru, yang mengembalikan ke sisi kiri jantung. Ini melengkapi siklus paru. Darah beroksigen kemudian dipompa ke tubuh melalui sirkulasi sistemik, sebelum kembali lagi ke sirkulasi paru-paru.

Pulmo (Paru)
Pulma (paru) adalah salah satu organ sistem pernafasan yang berada di dalam kantong yang dibentuk oleh pleura parietalis dan pleura viselaris. kedua paru sangat lunak, elastis dan berada dalam rongga torak. Sifatnya ringan dan terapung  didalam air.

D. Proses Terjadinya Pernafasan
Proses pernapasan terdiri atas dua proses proses yang pertama adalah Inspirasi atau proses menarik napas. Dan proses yang kedua adalah Ekspirasi atau proses mengeluarkan napas.

Pada saat menarik napas, otot diafragma yang ada di rongga dada akan berkontraksi. Otot ini pada awalnya berbentuk melengkung, kemudian akan menjadi lurus saat berkontraksi. Ketika otot diafragma berkontraksi, maka rongga dada akan mengembang sehingga tekanan di dalam rongga dada akan berkurang dan memungkinkan masuknya udara.

Sementara pada saat mengeluarkan napas otot diafragma akan melemas sehingga rongga dada akan mengecil yang mengakibatkan tekanan di dalam rongga dada menjadi naik dan udara akan tertekan keluar. Jadi, yang perlu kalian ingat adalah bahwa udara akan mengalir dari suatu tempat yang memiliki tekanan besar menuju tempat yang memiliki tekanan lebih kecil.


Adapun jenis-jenis pernapasan antara lain:


Pernapasan Dada
Pada pernapasan dada, inspirasi terjadi ketika otot yang berada diantara tulang rusuk berkontraksi sehingga rongga dada membesar dan membuat tulang rusuk terangkat. Ketika itu terjadi maka paru-paru akan mengembang sehingga mengakibatkan turunnya tekanan di dalam paru-paru. Karena tekanan udara yang ada di luar tubuh lebih besar daripada yang ada di dalam paru-paru, maka udara bisa masuk ke dalam paru-paru melalui hidung. Sedangkan pada proses ekspirasi otot antar tulang akan berelaksasi sehingga rongga dada menjadi lebih sempit yang mengakibatkan peningkatan tekanan udara sehingga udara akan terdorong keluar dari paru-paru melalui hidung.

Pernapasan Perut
Pada pernapasan perut, inspirasi terjadi ketika otot diafragma berkontraksi sehingga posisinya akan sedikit mendatar. Kondisi tersebut akan membuat rongga perut turun sehingga rongga dada akan membesar dan mengakibatkan tekanan udara di dalam paru-paru menjadi kecil. Sehingga udara bisa masuk ke dalam paru-paru melali hidung. Sebaliknya, ekspirasi akan terjadi bilamana otot diafragma melakukan relaksasi sehingga posisinya kembali melengkung dan mengakibatkan rongga perut kembali naik yang membuat rongga dada menjadi lebih kecil. Tekanan udara di dalam paru-paru akan meningkat sehingga udara akan tertekan keluar dari paru-paru melalui hidung.
 

E. Penyakit atau Kelainan pada sistem pernafasan

Sistem pernapasan dapat mengalami berbagai gangguan, baik karena kelainan sistem pernapasan atau akibat infeksi kuman. Beberapa jenis gangguan antara lain :

  1. Asma/sesak napas, penyempitan saluran pernafasan akibat:

·         Sumbatan jalan nafas yang sebagian reversibel.

·         Radang jalan nafas sehingga merusak sel epitel saluran nafas.

·         Reaksi yang berlebihan pada jalan nafas terhadap berbagai rangsangan, misalnya reaksi elergi.

  1. Pneumonia, radang paru-paru akibat infeksi bakteri Diplococcus pneumonia.
  2. Tuberculosis (TBC), penyakit paru-paru akibat infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosa. Penderita biasanya batuk berat, yang di sertai batuk darah dan badan menjadi kurus.
  3. Emfisema, penyakit paru-paru degeneratif ini terjadi karena jaringan paru-paru kehilangan elastisitasnya akibat gangguan jaringan elastik dan kerusakan dinding di antara alveoli.
  4. Radang, penyakit radang pada bronkus disebut bronkitis,  radang pada hidung disebut ritis, radang disebelah atas rongga hidung di sebut sinusitis, radang pada laring disebut laringtis dan radang pleura disebut pleuritis.
  5. Difteri, penyumbatan faring/laring oleh lendir akibat infeksi bakteri Corynebacterium diphteriae.


 

BAB III

PENUTUP

Ø Kesimpulan

Pernapasan (respirasi) adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung oksigen serta menghembuskan udara yang banyak mengandung karbondioksida sebagai sisa dari oksidasi keluar dari tubuh. Pengisapan udara ini disebut inspirasi dan menghembuskan disebut ekspirasi. Jadi dalam paru-paru terjadi pertukaran zat antara oksigen yang ditarik dari udara masuk ke dalam darah dan CO2 dikeluarkan dari darah secara osmosis. Seterusnya CO2 akan dikeluarkan melalui traktus respiratorius dan masuk ke dalam tubuh melalui kapiler-kapiler vena pulmonalis. Sebagai sisa dari proses pembakaran adalan CO2 dan zat ini dikeluarkan melalui peredaran darah venda masuk ke jantung. Akhirnya dikeluarkan menembus lapisan epitel dari alveoli. Proses pengeluaran CO2 ini adalah sebagian dari sisa metabolism, sedangkan sisa dari metabolism lainnya akan dikeluarkan melalui traktus urogenitalis dan kulit.

Adapun organ-organ sistem pernafasan meliputi: hidung, faring, laring, trakea, bronkus, dan paru-paru. Sedangkan patofisiologi penyakit sistem pernafasan meliputi: asma, emfisema, kanker paru-paru, pneumonia dll.




  
         Ø Saran
     Respirasi atau pernapasan merupakan proses yang penting bagi tubuh kita, apabila salah satu organ mengalami kerusakan maka akan mengganggu proses pernapasan. Salah satu penyebab gangguan yang paling vital adalah rokok, karena didalam rokok banyak terkandung zat yang berbahaya seperti nikotin,dan lain sebagainya. Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran pernapasan dan jaringan paru- paru.

Oleh karena itu, marilah mulai sekarang kita jaga kesehatan organ pernapasan paru-paru dan sistem pernapasan dengan makan-makanan yang sehat, perbanyak minum air putih, berolahraga yang cukup dan jangan merokok, dan makan teratur.






DAFTAR PUSTAKA



H,Syaifuddin dkk.2010.Anatomi Fisiologi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.


Luklukantngoih, zuyina. 2011. Anatomi dan fisiologi manusia. Yogyakarta: Nuhan medika.



E,Barrett,dkk.2012.Buku ajar fisiologi kedokteran ganong edisi 24. Jakarta: BukuKedokteranEGC.



Tanzil, antonia dkk.2010.Guyton dan hall buku ajar fisiologi kedoteran. Jakarta: Ikatan ilmu indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar