BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Respirasi adalah pertukaran gas, yaitu oksigen (O²) yang
dibutuhkan tubuh untuk metabolisme sel dan karbondioksida (CO²) yang
dihasilkan dari metabolisme tersebut dikeluarkan dari tubuh melalui paru.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas menghasilkan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa
yang dimaksud respirasi?
2. Bagaimana
organ pada sistem respirasi?
3. Bagaiman
struktur organ pernafasan?
4. Bagaimana
terjadinya proses pernafasan?
5. Apa
penyakit atau kelainan pada sistem pernafasan?
1.3 Tujuan
Berdasarkan
rumusan masalah di atas, makalah ini bertujuan agar pembaca mengetahui tentang
struktur dan fungsi serta kelainan pada sistem pernafasan pada manusia.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Respirasi
Respirasi atau
pernapasan merupakan pertukaran Oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2)
antara sel-sel tubuh serta lingkungan. Semua sel mengambil Oksigen yang akan
digunakan dalam bereaksi dengan senyawa-senyawa sederhana dalam mitokondria sel
untuk menghasilkan senyawa-senyawa kaya energi, air dan karbondioksida. Jadi,
pernapasan juga dapat di artikan sebagai proses untuk menghasilkan energi.
Pernapasan dibagi
menjadi 2 macam, yaitu:
1. Pernapasan Eksternal (luar) yaitu proses bernapas atau pengambilan Oksigen
dan pengeluaran Karbondioksida serta uap air antara organisme dan
lingkungannya.
2. Pernapasan Internal (dalam) atau respirasi sel terjadi di dalam sel yaitu
sitoplasma dan mitokondria.
Sistem pernapasan terdiri atas saluran atau organ yang berhubungan dengan
pernapasan. Oksigen dari udara diambil dan dimasukan ke darah, kemudian di
angkut ke jaringan. Karbondioksida (CO2) di angkut oleh darah dari
jaringan tubuh ke paru-paru dan dinapaskan ke luar udara.
B. Organ-Organ Sistem Pernafasan Manusia
Organ-organ
pernafasan manusia terdiri dari :
1.
Hidung
2. Faring
3. Laring
4. Trakea
5. Bronkus
6. Bronkiolus
7. Alveolus
8.
Paru-paru

Organ hidung berfungsi sebagai alat pernapasan
dan salah satu panca indera manusia yaitu indra pembau. Hidung terdiri atas
beberapa bagian yaitu lubang hidung, rongga hidung dan ujung rongga hidung. Di
dalam rongga hidung banyak terdapat rambut, kapiler darah. Kondisi di dalam
rongga hidung juga selalu lembab dikarenakan adanya lendir yang dihasilkan oleh
selaput mukosa.
Di dalam rongga hidung, udara yang dihirup dan
masuk akan disaring terlebih dahulu oleh rambut – rambut kecil atau silia dan
selaput lender, hal ini dilakukan untuk mencegah masuknya debu, kotoran akan
menempel di rambut hidung, mengatur suhu udara pernapasan, serta mengidentifikasi
adanya bau. Pada pangkal rongga mulut yang berhubungan dengan rongga
hidung terdapat suatu katup yang disebut dengan anak tekak. Fungsi anak tekak
ini adalah ketika kita akan menelan makanan katup akan naik dan menutup rongga
hidung sehingga mencegah masuk nya makanan ke hidung.

Faring
(tekak) merupakan persimpangan antara kerongkongan dan tenggorokan. Terdapat
katup yang disebut epiglotis
(anak tekak) berfungsi sebagai pengatur jalan masuk ke kerongkongan dan
tenggorokan.

Laring adalah pangkal tenggorokan, terdiri atas
kepingan tulang rawan membentuk jakun dan terdapat celah menuju batang
tenggorok (trakea) disebut glotis,
di dalamnya terdapat pita suara dan beberapa otot yang mengatur ketegangan pita
suara sehingga timbul bunyi. Berfungsi untuk menyalurkan udara dari faring ke
trakea.

Berupa pipa yang dindingnya terdiri atas 3 lapisan,
yaitu lapisan luar terdiri atas jaringan ikat, lapisan tengah terdiri atas otot
polos dan cincin tulang rawan, dan lapisan dalam terdiri atas jaringan
epitelium besilia. Terletak di leher bagian depan kerongkongan.

Bronkus merupakan salah satu organ pernapasan
pada manusia berupa cabang batang tenggorokan yang jumlahnya sepasang, salah
satu cabang menuju ke paru – paru kanan dan dan cabang yang satunya menuju ke
paru – paru kiri. Bagian yang bercabang ini disebut bifurkase. Struktur
pembentuk bronkus serupa dengan trakea dan dilapisi oleh jenis sel yang sama
juga. Bronkus sebelah kiri lebih panjang dan lebih sempit
selain itu kedudukannya lebih mendatar daripada Bronkus sebelah kanan. Hal ini
ternyata menjadi salah satu faktor penyebab mengapa paru – paru sebelah kanan
cenderung lebih mudah terserang penyakit dari pada paru – paru sebelah
kiri. Di ujungnya Bronkus bercabang lagi menjadi Bronkiolus.

Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus, dinding
pada bronkiolus lebih tipis selain itu salurannya juga lebih kecil jika
dibandingkan dengan bronkus. Pada Bronkiolus semakin kecil salurannya, semakin berkurang
tulang rawannya dan akhirnya hanya tinggal dinding fibrosa dengan lapisan
silia. Pada tiap ujungnya Bronkiolus terbagi lagi menjadi seberkas kantung –
kantung kecil mirip buah anggur yang disebut alveolus.

Berupa saluran udara buntu membentuk
gelembung-gelembung udara, dindingnya tipis setebal selapis sel, lembab dan
berlekatan dengan kapiler darah.
Alveolus berfungsi sebagai permukaan respirasi, luas total mencapai 100 m2 (50 x luas permukaan tubuh) cukup untuk melakukan pertukaran gas ke seluruh tubuh.
Alveolus berfungsi sebagai permukaan respirasi, luas total mencapai 100 m2 (50 x luas permukaan tubuh) cukup untuk melakukan pertukaran gas ke seluruh tubuh.

Paru – paru merupakan alat pernapasan paling
utama sekaligus salah satu organ terpenting bagi manusia. Letak paru – paru ada
di dalam rongga dada. Lebih tepatnya di sebelah kanan dan kiri dan ditengahnya
dipisahkan oleh jantung. Jaringan pada paru – paru mempunyai sifat elastis dan
berpori seperti spon. Paru – paru terbagi menjadi beberapa belahan atau
lobus.
Paru – paru sebelah kanan memiliki tiga belahan
atau lobus sedangkan paru – paru kiri terbagi menjadi dua, setiap belahan atau
lobus tersusun atas lobula. Terdapat juga selaput atau membran serosa rangkap
dua atau disebut pleura yang bertugas melapisi paru – paru.
Sistem respirasi terdiri dari:
1.
Saluran nafas bagian atas
2.
Saluran nafas bagian bawah
3.
Alveoli
4.
Sirkulasi paru
5.
Pulmo (Paru)
6.
Rongga pleura
7.
Rongga dan dinding dada
a.
Rongga hidung
Udara yang dihirup melalui hidung akan mengalami
tiga hal:
o
Dihangatkan
o
Disaring
o
dan dilembabkan
Yang merupakan fungsi utama dari selaput lender
respirasi (terdiri dari: Pseudostrafied ciliated columnar epithelium yang
berfungsi menggerakkan partikel-partikel halus ke arah faring sedangkan
partikel yang besar akan disaring oleh bulu hidung, sel goblet dan kelenjar
serous yang berfungsi melembabkan udara yang masuk, pembuluh darah yang
berfungsi menghangatkan udara). ketiga hal tersebut dibantu dengan concha.
kemudian udara akan diteruskan ke
b.
Nasofaring (terdapat pharyngel tonsil dan Tuba
eustachius)
c.
Orofaring (merupakan pertemuan rongga mulut dengan
faring terdapat pangkal lidah)
d.
Laringofaring (terjadi persilangan antara aliran udara
dan aliran makanan).
a.
Laring
b.
Trakea
c.
Bronkus
Sebuah
alveolus terdiri dari 3 sel utama yaitu :
- Skuamosa alveolar (tipe I) yang merupakan sel-sel pembentuk struktur alveolar
- Sel Alveolar besar (tipe II) yang bertugas untuk mensekresikan surfaktan untuk membantu mengurangi tegangan pada permukaan air serta membantu proses pemisahan membran sehingga mempermudah proses pertukaran gas. Sel alveolar besar ini juga dapat membantu memperbaiki kerusakan yang terjadi pada endotelium dari alveolus.
- Sel-sel epitel skuamosa yang bertindak sebagai pembentuk kapiler yang nantinya kapiler tersebut akan berfungsi dalam difusi gas. Adapun pembentukan kapiler tersebut mencakup 70% dari daerah tersebut.
Bagian dari sistem
kardiovaskular yang membawa darah yang miskin oksigen dari jantung dan
membawanya ke paru-paru. Darah miskin oksigen kembali ke jantung dari tubuh dan
meninggalkan ventrikel kanan melalui arteri paru, yang membawa darah ke setiap
paru-paru. Setelah di paru-paru, sel-sel darah merah melepaskan karbon dioksida
dan mengambil oksigen ketika Anda bernapas. Darah kaya oksigen kemudian
meninggalkan paru-paru melalui pembuluh darah paru, yang mengembalikan ke sisi
kiri jantung. Ini melengkapi siklus paru. Darah beroksigen kemudian dipompa ke
tubuh melalui sirkulasi sistemik, sebelum kembali lagi ke sirkulasi paru-paru.
Pulma (paru) adalah salah satu
organ sistem pernafasan yang berada di dalam kantong yang dibentuk oleh pleura
parietalis dan pleura viselaris. kedua paru sangat lunak, elastis dan berada dalam
rongga torak. Sifatnya ringan dan terapung
didalam air.
Proses pernapasan terdiri atas dua proses proses yang
pertama adalah Inspirasi atau proses menarik napas. Dan proses yang
kedua adalah Ekspirasi atau proses mengeluarkan napas.
Pada saat
menarik napas, otot diafragma yang ada di rongga dada akan berkontraksi. Otot
ini pada awalnya berbentuk melengkung, kemudian akan menjadi lurus saat
berkontraksi. Ketika otot diafragma berkontraksi, maka rongga dada akan
mengembang sehingga tekanan di dalam rongga dada akan berkurang dan
memungkinkan masuknya udara.
Sementara
pada saat mengeluarkan napas otot diafragma akan melemas sehingga rongga dada
akan mengecil yang mengakibatkan tekanan di dalam rongga dada menjadi naik dan
udara akan tertekan keluar. Jadi, yang perlu kalian ingat adalah bahwa udara
akan mengalir dari suatu tempat yang memiliki tekanan besar menuju tempat yang
memiliki tekanan lebih kecil.
Adapun jenis-jenis pernapasan antara
lain:
Pernapasan Dada
Pada pernapasan dada, inspirasi terjadi ketika otot
yang berada diantara tulang rusuk berkontraksi sehingga rongga dada membesar
dan membuat tulang rusuk terangkat. Ketika itu terjadi maka paru-paru akan
mengembang sehingga mengakibatkan turunnya tekanan di dalam paru-paru. Karena
tekanan udara yang ada di luar tubuh lebih besar daripada yang ada di dalam
paru-paru, maka udara bisa masuk ke dalam paru-paru melalui hidung. Sedangkan
pada proses ekspirasi otot antar tulang akan berelaksasi sehingga rongga dada
menjadi lebih sempit yang mengakibatkan peningkatan tekanan udara sehingga
udara akan terdorong keluar dari paru-paru melalui hidung.
Pernapasan Perut
Pada pernapasan perut, inspirasi terjadi ketika otot
diafragma berkontraksi sehingga posisinya akan sedikit mendatar. Kondisi
tersebut akan membuat rongga perut turun sehingga rongga dada akan membesar dan
mengakibatkan tekanan udara di dalam paru-paru menjadi kecil. Sehingga udara
bisa masuk ke dalam paru-paru melali hidung. Sebaliknya, ekspirasi akan terjadi
bilamana otot diafragma melakukan relaksasi sehingga posisinya kembali
melengkung dan mengakibatkan rongga perut kembali naik yang membuat rongga dada
menjadi lebih kecil. Tekanan udara di dalam paru-paru akan meningkat sehingga
udara akan tertekan keluar dari paru-paru melalui hidung.
E. Penyakit atau Kelainan pada sistem pernafasan
Sistem pernapasan dapat mengalami berbagai gangguan,
baik karena kelainan sistem pernapasan atau akibat infeksi kuman. Beberapa
jenis gangguan antara lain :
- Asma/sesak napas, penyempitan saluran pernafasan akibat:
·
Sumbatan jalan nafas yang sebagian reversibel.
·
Radang jalan nafas sehingga merusak sel epitel saluran
nafas.
·
Reaksi yang berlebihan pada jalan nafas terhadap
berbagai rangsangan, misalnya reaksi elergi.
- Pneumonia, radang paru-paru akibat infeksi bakteri Diplococcus pneumonia.
- Tuberculosis (TBC), penyakit paru-paru akibat infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosa. Penderita biasanya batuk berat, yang di sertai batuk darah dan badan menjadi kurus.
- Emfisema, penyakit paru-paru degeneratif ini terjadi karena jaringan paru-paru kehilangan elastisitasnya akibat gangguan jaringan elastik dan kerusakan dinding di antara alveoli.
- Radang, penyakit radang pada bronkus disebut bronkitis, radang pada hidung disebut ritis, radang disebelah atas rongga hidung di sebut sinusitis, radang pada laring disebut laringtis dan radang pleura disebut pleuritis.
- Difteri, penyumbatan faring/laring oleh lendir akibat infeksi bakteri Corynebacterium diphteriae.
BAB III
PENUTUP
Ø
Kesimpulan
Pernapasan (respirasi) adalah
peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung oksigen serta menghembuskan
udara yang banyak mengandung karbondioksida sebagai sisa dari oksidasi keluar
dari tubuh. Pengisapan udara ini disebut inspirasi dan menghembuskan disebut
ekspirasi. Jadi dalam paru-paru terjadi pertukaran zat antara oksigen yang
ditarik dari udara masuk ke dalam darah dan CO2 dikeluarkan dari darah secara
osmosis. Seterusnya CO2 akan dikeluarkan melalui traktus respiratorius dan
masuk ke dalam tubuh melalui kapiler-kapiler vena pulmonalis. Sebagai sisa dari
proses pembakaran adalan CO2 dan zat ini dikeluarkan melalui peredaran darah
venda masuk ke jantung. Akhirnya dikeluarkan menembus lapisan epitel dari
alveoli. Proses pengeluaran CO2 ini adalah sebagian dari sisa metabolism,
sedangkan sisa dari metabolism lainnya akan dikeluarkan melalui traktus
urogenitalis dan kulit.
Adapun organ-organ
sistem pernafasan meliputi: hidung, faring, laring, trakea, bronkus, dan
paru-paru. Sedangkan patofisiologi penyakit sistem pernafasan meliputi: asma,
emfisema, kanker paru-paru, pneumonia dll.
Ø Saran
Respirasi atau
pernapasan merupakan proses yang penting bagi tubuh kita, apabila salah satu
organ mengalami kerusakan maka akan mengganggu proses pernapasan. Salah satu
penyebab gangguan yang paling vital adalah rokok, karena didalam rokok banyak
terkandung zat yang berbahaya seperti nikotin,dan lain sebagainya. Merokok
dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran pernapasan dan jaringan
paru- paru.
Oleh
karena itu, marilah mulai sekarang kita jaga kesehatan organ pernapasan
paru-paru dan sistem pernapasan dengan makan-makanan yang sehat, perbanyak
minum air putih, berolahraga yang cukup dan jangan merokok, dan makan teratur.
DAFTAR
PUSTAKA
H,Syaifuddin dkk.2010.Anatomi Fisiologi. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.
Luklukantngoih,
zuyina. 2011. Anatomi dan fisiologi manusia. Yogyakarta: Nuhan medika.
E,Barrett,dkk.2012.Buku
ajar fisiologi kedokteran ganong edisi 24. Jakarta: BukuKedokteranEGC.
Tanzil, antonia
dkk.2010.Guyton dan hall buku ajar fisiologi kedoteran. Jakarta: Ikatan ilmu
indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar